Kurangnya Ide untuk Maju



Kebekuan Pikiran

            aku melihat air menjadi kotor karena diam tertahan…
            jika ia mengalir, ia kan jernih…
            jika diam, ia kan keruh menggenang…

            Cukupkah kata-kata tersebut membuat anda tertampar ? Alhamdulillah jika kata-kata tersebut dapat diambil hikmahnya. Banyak manusia salah menancapkan tujuannya, dunia menjadi lahan paling subur untuk ditanami mimpi… namun apabila semua tujuan “telah” tercapai apa lagi yang diharapkan dari pribadi ?
            Banyak jalan menuju kegagalan manusia di dunia, hal itu karena dengan sedikit gaya saja manusia sudah dibuat tersesat kepada keberhasilan semu. Betapa banyak kita temui orang sekitar kita begitu giat penuh keringat mencari sukses, namun apabila sudah ia temui seteguk sukses pudar sudah suksesnya.
            Banyaknya fenomena seperti itu mungkin karena khilaf manusia yang sedari awal lupa menyandarkan mimpinya, Apapun yang disandarkan bukan kepada yang kekal tentu fana lah apapun itu, namun ketika engkau sandarkan mimpi, sandarkan cinta, sandarkan ilmu kepada Allah satu-satunya yang kekal maka akan dijagaNya apapun itu.
            Aku ingin bercerita, mengapa di Indonesia ini ada orang yang sudah 10 tahun menjadi tukang becak. Tidak meningkat-ningkat. Seorang tukang cukur bercerita bahwa dia sudah 20 tahun bekerja sebagai tukang cukur. Penghasilannya hamper tetap sama saja. Bagaimana ini ? …mengapa ada orang diIndonesia yang sudah sampai puluhan tahun menjadi pekerja kasar yang itu-itu juga. Pengetahuan mereka juga tidak meningkat. Apa bedanya mencukur 3 tahun dengan 20 tahun ? apa bedanya menggenjot becak 1 tahun dan 10 tahun ? Ide untuk maju walaupun pelan-pelan masih sangat kurang diIndonesia ini.
            Kehidupan subsisten ini bukan saja terlihat didalam kemampuan menghasilkan yang rendah namun terutama menjangkit didalam alam pikiran,didalam sikap, didalam kemampuan menjawab tantangan zaman. Jelas 20 tahun mencukur menujukkan daya tahan yang kuat. Tapi dibalik daya tahan tersebut terdapat semacam kebekuan rohani. Alangkah mencekam kebekuan pikirannya. Menyerah akan keadaan menjadi dasar keruhnya aspek motivasi dan moralitas yang dimilikinya sebagai manusia, bangsa dan agama.
            Moral ini jelas harus ditingkatkan, menyingkirkan dinginnya kebekuan pikiran dengan menerjemahkan, mempebaharui nilai-nilai kemanusiaan, menggiatkan semangat untuk maju, menampar agar pemuda sadar akan kelam kejumudan sebenarnya telah menanti siapapun yang khilaf dalam mimpinya…

            Yang jelas….. Ide untuk maju masih menjadi PR bangsa kita bersama.

*mengambil keresahan yang sama dengan ahmad wahib 50 tahun yang lalu..


-Rizki Rinaldi

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Merayu Kepulangan Matahari

Mencuri Sepertiga Malam

Review Buku Tetralogi Laskar Pelangi