Jalan Ksatria


Sikap toleran adalah deburan ombak ketenangan. Ia ketenangan yang menjalar dalam jiwa jika mengawali sikap tenggang rasa terhadap orang lain. Ia membebaskan perasaan luka dan sakit. Hati layaknya papan yang apabila telah ditancapkan paku, kelak dicabut paku pun papannya masih berbekas, toleran lah yang mengangkat bekasnya. Toleran menjadikan jiwa kita cermin mengkilap yang menerima cahaya langit.
Sikap toleran adalah deburan ombak ketenangan
Sikap toleran merupakan pembebasan dari bisikan jiwa akan pesan-pesan halus yang rendah dan tercela. Pesan tersebut membisikkan kepada jiwa bahwa kita adalah orang-orang lemah tak berdaya, korban dari kedurjanaan, wujud dari ketidakadilan. Sikap toleran menghimpun kekuatan batin yang menghalau pesan-pesan rendah tersebut. “Keadilan bukanlah engkau yang sukses setiap hari dan untung setiap saat. Tapi bagaimana dalam hidupmu terdapat usaha mensukseskan pula orang lain”
Ketika kita memilih jalan ksatria tenggang rasa terhadap orang lain, sebenarnya kita telah memilih cinta untuk diri kita sendiri sebagai pengganti takut, dan manisnya pemberian maaf sebagai pengganti pahitnya kedengkian. Sikap tenggang rasa adalah pilihan yang menyehatkan jiwa dan raga. Jika hati masihlah sulit memafkan sebenarnya yang kita alami ialah membekunya kita dalam kebencian.
Keputusan untuk tidak bersikap toleran bukanlah dosa, namun merupakan keputusan untuk melanjutkan permusuhan yang kan berbuah dosa. Tenggang rasa ialah penghapus yang menghilangkan luka masa lalu. Perangai yang menjadi pembebas dari ikatan ketakukan dan amarah yang kita tanam dalam jiwa. Ia jalan yang mengantar pada kebahagiaan dan kesehatan.
Tenggang rasa muncul karena hati yang bersinar. Sinar itu membayang dimata sehingga raut muka pun menjadi jernih.
Membalas kejahatan dengan kejahatan lain justru melemahkan kekuatanmu, dan kepercayaan diri kala menghadap kesulitan. Jika kau temui sulit dirimu memberi maaf, maka temui dirinya dan ungkapkan perasaan sakitmu dengan santun. Minta dia untuk meminta maaf padamu, dan memahami perihmu atas lelaku yang mengakibatkannya. Maka ia yang juga memiliki cermin mengkilap jiwa tenggang rasa akan menjadi teman sejatimu.
Jika kau merasa sedih karena sesautu yang remeh, lelah jiwa didalam perjalanan hidup, kalbu yang merduka atas hal-hal kecil, atau masih ada diluar sana yang bersedih atau tersakiti dan masih menunggu permintaan maafmu, bersegeralah, selagi engkau masih bisa mengenalinya diantara jutaan insan, segeralah meminta maaf.
Jika kau dapati dunia yang luas ini menghimpit dadamu, jika kau dapati cerah birunya langit masih kelabu dimatamu, kepak burung pipit yang berterbangan dan seluruh keindahan alam tak jua mengguratkan senyum di hatimu. Satu demi satu teman bergantian meninggalkanmu, duka menjadi sahabatmu. Mungkin diluar sana disuatu tempat ada seseorang yang menunggumu, meminta permintaan maaf darimu. Segeralah meminta maaf demi kebaikanmu.
Permohonan maaf dilakukan pertama karena kekhilafan kita yang lupa dalam berbuat. Kedua karena luka yang menganga akibat perbuatan yang tak pula disadari. Permohonan maaf menjadikan beningnya jiwa, ia merupakan permulaan dalam usaha menghadirkan lagi kedamaian dan kesejahteraan dalam hati. Memaafkan atas segala keluputan kecil tak pernah menjadikan kita kerdil, menjadikan ia tidak pernah menjadi kesalahan-kesalahan besar.
Biasanya orang membagikan bunga mawar pada orang-orang, wanginya masih melekat pada tangannya. 


-Rizki Rinaldi 


Komentar

  1. Bagus banget mas, sangat ngena. Barakallah!

    BalasHapus
  2. Abis baca ini, aku langsung ingin bersegera meminta maaf. Aslik. Makasih ya mas udah nulis ini

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Merayu Kepulangan Matahari

Mencuri Sepertiga Malam

Review Buku Tetralogi Laskar Pelangi