Top Perfomer
“Jika anda mengambil 20
karyawan terbaik Microsoft, saya pastikan Microsoft (dengan sisa karyawannya)
akan menjadi perusahaan yang sama sekali tidak penting”
Berani sekali kalimat
diatas. Perusahaan sebesar Microsoft, yang telah menjadi raja di bisnis tekhnologi
informasi dan mengantarkan Bill Gates menjadi orang terkaya di Dunia runtuh
hanya dengan kita mengambil 20 karyawan terbaiknya ?
Perusahaan
Multinasional ? dengan ratusan ribu karyawan yang tersebar diseluruh dunia
ternyata hanya perusahaan yang bergantung pada segelintir orang ? sakti sekali
karyawan terbaik Microsoft tersebut.
Pertama-tama biar saya
jelaskan bahwa kalimat diatas tidak datang secara abal-abal atau hanya dari
lisan pengamat hingga pesaing Microsoft, kalimat tersebut muncul langsung dari
lisan Bill Gates itu sendiri.
Kaget ? wajar, setidaknya
jika kita mempercayai ucapan Bill Gates tersebut kita akan mulai menyadari
tidak hanya Microsoft dengan krisis yang sama, hampir semua perusahaan
mengalami hal serupa, bahkan dalam konteks paling sederhana organisasi
kemahasiswaan pun krisis ini kerap terjadi. Lalu, siapakah orang-orang terbaik
ini ?
Banyak hal yang dapat
menjelaskan hal ini, diulas didalam buku strawberry
generation kita bisa saja ambil hukum Pareto yang menjelaskan persamaan
20/80 yang kemudian juga dapat dibalik ke 80/20. Dimana didalam organisasi
hanya 20% anggotanya yang memahami 80%
luar dalam organisasi, kebutuhan, visi kedepan hingga strategi taktis
kedepannya, sedangkan 80% lainnya hanya mengerti 20% luar dalam organisasi dan
kebutuhannya, hukum ini tampaknya amat sakti karena dapat ditemui di hal
lainnya, 80% kekayaan di Indonesia dikuasai oleh hanya 20% orang saja atau
bahkan lebih sedikit, sedangkan 80% masyarakat lainnya hanya memiliki 20%
kekayaan, ketika transformasi besar-besaran diberlakukan, kebijakan
revolusioner diwacanakan pemetaan selalu melihat proporsi 20/80 tadi.
Saklek kah hanya di
20/80 ? Tentu jawabannya tidak, satu hal bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor
atau bisa saja satu hal hanya dipengaruhi satu faktor, di hukum yang lain namun
sejenis menyebutkan dalam TEAM, terkadang tanggung jawab menjadi terbagi-bagi,
tergantung bagaimana masing-masing anggota TEAM menanggapi tanggung jawabnya
masing-masing untuk kesuksesan TEAM, namun ternyata didalam TEAM hanya terdapat
20% yang disebut sebagai top performer 70%
nya lagi adalah golongan middle performer
baru kemudian selalu ditemui low performer
sebagai sisanya.
Problematika masih berlanjut…
Jika paragraf diatas
menguak realita kehadiran top performer dan
low performer serta hukum 20/80
didalam kinerja tim. Maka teori Bernard Shaw lebih sadis lagi menguak realita
tentang manusia berpikir, “Only 2 percent
people think, 3 percent people think they think, the remaining 95 percent would
rather die than think” benarkah ? hanya 2% dari kita yang berpikir ?
tidakkah itu amat keterlaluan mengatakan hanya 2% dari kita yang berpikir ? Mungkin
jika kita kita merasa marah dengan kalimat diatas kita termasuk 3% yang merasa
sudah berpikir, atau bahkan jika kita cuek saja dengan kalimat diatas kita masuk
diarus mayoritas 95% tadi. Wallahuallam.
Saya ingin mengajak
pembaca menjadi 2% pemikir tadi dengan sama-sama melihat sekitar, mari ambil
contoh di sektor kesehatan, berapa banyak dokter yang mengira sudah memperbaiki
taraf kesehatan masyarakat Indonesia ? berapa banyak yang sudah memang
benar-benar memperbaiki kesehatan disekitarnya ? dan berapa banyak yang hanya
menjalankan kerjanya menjadi dokter yang piket pagi pulang malam, jaga poli
sini dan sana namun tidak melakukan perubahan apapun, hanya menjalankan apa
yang generasi tua biasa lakukan ? setujukah jika saya katakana hanya sekitar 2%
yang sudah benar-benar melakukan perubahan, 3% nya lagi merasa sudah melakukan
perubahan dan 95% hanya kerja mencari uang ?
Ambil contoh lain juga
boleh, mari beranjak ke pendidikan, sektor yang bahkan setelah ratusan tahun
tidak pernah terjadi perubahan dipola pendidikan, hanya sekitar 2% guru yang
benar-benar mengerti tugasnya, tidak hanya mengajarkan cara menghafal dan
menjawab soal, namun mengajarkan cara mengembangkan potensi, kreatifitas dan memperbaiki
pola berpikir masing-masing murid, sisanya ? ada yang merasa sudah mengajar
dengan benar, merasa caranya sudah tepat, dan ada lagi yang asal nilai sang murid
diatas 80 itu sudah menjadi prestasi seorang guru.
Ironisnya hal ini juga
terjadi didalam kepemimpinan, berapa banyak pemimpin yang benar-benar melakukan
perubahan ? 2% saja sepertinya, beberapa adalah pemimpin yang mengira ia sudah
melakukan perubahan nyatanya tidak, dan 95% hanya memimpin dengan cara-cara lama,
cara-cara pendahulu, padahal zaman selalu berubah, problematika selalu
bertambah kompleks, dan tuntutan kepemimpinan pun semakin banyak.
Apa yang ingin
disampaikan penulis adalah bagaimana realita sebenarnya manusia didalam
masyarakat, didalam buku strawberry generation
disampaikan bahwa generasi ini sebenarnya menawan seperti strawberry namun
amat rapuh meski terlihat indah, bahwa ternyata kita masih membawa mental primitif
bersama kita, yaitu membuat orang lain meneyelesaikan urusan kita,terburu-buru
mengunci potensi karena merasa dirinya sudah menyelesaikan urusannya dengan baik.
Padahal kenyataannya hanya 20% diantara kita yang mengerti 80% potensi sesuatu,
80% lainnya hanya mengerti sekitar 20%, didalam tim pun hanya 20% yang bekerja
dan menjadi top performer, 70%
lainnya sebatas middle performer dan
sisa 10% si low performer, serta hanya
2% diantara kita yang berpikir, 3% persen mengira sudah berpikir, dan sisanya
ya masa bodoh. Maka disini perbaikan pola pikir besar-besaran diperlukan,
masing-masing dari kita bukanlah manusia final yang sudah tidak bisa berubah, dan
perubahan dari closed mindset ke open mindset masing-masing individu pun
diperlukan untuk mencapai 100% top
performer, dan 100% people think.
-Rizki Rinaldi
Dan terkadang si 2% justru merasa dia adalah si 95%
BalasHapus(Banyak pemimpin yang sudah melakukan perubahan dan selalu melalukannya karena tidak merasa cukup)
Dan yang ironi 95% tidak sadar bahwa ia si 95%
Hmmmmm
Terimakasih Aldi pencerahannya?
Bagaimana caranya agar 2% itu bisa menjadi 4% dan kelipatannha ?
Hapus