Postingan

Menampilkan postingan dari 2021

Membawa Pulang Pantai

Gambar
Sebenarnya, sejak pagi hari ini sudah ku niatkan untuk membawa pulang pantai, aku bahkan sudah menyiapkan kantong plastik besar sejak mau berangkat dan diletakkan di saku celana dengan lipatan yang rapi. Bahkan, akuarium di rumah pun juga sudah ku bersihkan, sudah ku gosok dan mengkilap agar pantai yang ku bawa pulang bisa langsung dipajang dan diperlihatkan ke orang-orang, apalagi orang tua di kampung juga pernah menitipkan pantai untuk dipaketkan ke rumah agar bisa dipamerkan ke orang-orang di pasar tentang bagaimana indahnya pantai selatan jawa. Pantai yang sudah kuincarkan untuk dibawa pulang sedang sepi, pada langkah pertama kedatanganku aroma laut langsung mendekap, pudar sudah minyak wangi yang disemprotkan tiga kali ke badanku pagi tadi digantikan aroma laut yang kering bercampurkan bau garam. Aku sengaja datang ke pantai pada siang hari, karena aku ingin membawa pulang pantai saat langit sedang biru-birunya, warna yang ku tau pasti akan terus memanjakan mataku kalau sedang l...

Orang Terusir

Gambar
Jika kawan berkenan, tolonglah dengar ceritaku, yang disangkakan orang akan menjadi buangan zaman. … Dengan sampainya kabar kepadaku dari seorang kontelir di kantornya, rasa kecewa menjadi sentimen paling besar dalam pribadiku waktu itu, aku berjuang dan kemudian dibuang. “Karena menyebarkan kebencian dan berbahaya bagi keamanan keamanan dan ketentraman umum menurut pasal 37 Indische Staatsregeling dan putusan Dewan Hindia” Pada akhirnya aku dan beberapa orang kawanku tak pernah mendapatkan tuduhan yang nyata, tidak ada pelanggaran lisan, maupun tulisan di surat kabar yang bisa dijadikan sebagai tuduhan yang bisa dihukum. Aku adalah korban kedurjanaan, kepulanganku dari negeri belanda untuk menjaga api perjuangan yang hampir padam saat Soekarno ditangkap belanda berbuah tuduhan palsu dan pengasingan ke tempat yang sangat jauh, yang banyak orang jawa dan melayu bahkan belum pernah melihatnya.. Sentimen kecewa lahir karena aku menghadapi keraguan dan penderitaan batin, apa gu...

Kecondongan Hati

Gambar
Tidak ada seorangpun, ketika Allah menciptakannya, Allah pula yang memberinya kecenderungan dan kebebasan memilih. Tak seorangpun tercipta kecuali ia memiliki potensi untuk menerima atau pula menolak sesuatu. Bila telah hilang potensi tersebut, tiada lagi berkecondongan, berarti ia telah kehilangan dirinya, kehilangan rahasia wujudnya. Ia seperti pohon kering yang daun-daunnya berguguran, tidak menghijau dan tidak hidup. Atau seperti pohon yang tidak berbuah, hidup tapi seperti mati. Ia tidak punya pengaruh dalam kehidupan karena hanya dapat mengambil tetapi tidak dapat memberi, tiada membawa manfaat, tiada pula berbekas, ibarat tunggul pohon yang telah mati. Ada sejumlah kalangan yang bukan nabi juga bukan syuhada, tetapi kedudukannya di sisi Allah membuat para nabi dan para syuhada iri hati. Mereka dapat menyingkap rahasia Allah dalam dirinya, yakni anugrah-anugrah indra: telinga, mata, dan hati. Mereka membangkitkan dan memeranginya dengan ibadah dan ketaatan, sehingga menyala dan...

Kata Orang tentang Badai

Gambar
Aku sedang menghadapi badai kawan… Hal yang paling dekat dengan siapapun itu ialah kematian, sedang hal yang paling jauh ialah waktu yang telah berlalu, dan aku ingin bercerita tentang waktu yang telah berlalu itu kawanku . *** Malam telah menebarkan selimut hitamnya di atas lembah-lembah, angin yang biasa bersahabat, yang bahkan siang sebelumnya sempat berpesan-pesan padaku saat ini sedang kalap dan menderu mencampur debu dan hujan hingga menjadikan perjalananku dilempar kesana-kemari. Pada saat itulah diriku yang seorang salik, yang memang hidupnya berasal daripada perjalanan-perjalanan dilempar jauh oleh badai, seperti dilemparnya nelayan yang patah kemudinya dan terampas tiang layarnya oleh buasnya lautan, patah sayap-sayapku malam itu. Kutemukan diriku selepas malam itu berada dalam kegamangan dan keputusasaan atas titian jalan yang telah kulalui, tiap setapak liar yang telah kubuat dalam perjalanan itu semua telah ditutup oleh karena badai sialan kemarin malam juga membaw...

Dialog Violet, Mawar, dan Alam

Gambar
                                Terdapat setangkai violet nan harum, tenteram di antara teman-temannya dan terayun-ayun bahagia di tengah bunga-bunga lainnya dalam taman yang sunyi. Suatu pagi saat mahkotanya dihiasi dengan butir-butir embun, dia melihat setangkai mawar yang tinggi lagi tampan tegak dengan angkuh dan menjangkau tinggi ke dalam langit, laksana sebuah suluh terbakar di dalam sebuah lampu zamrud.             “Alangkah sialnya aku di antara bunga-bunga ini, dan betapa rendah kedudukan yang kutempati dalam kehadiran mereka! Alam menciptakanku begitu pendek dan miskin… Aku tinggal begitu dekat dengan bumi dan aku tak bisa mengangkat kepalaku ke arah langit biru, atau memalingkan parasku ke matahari, seperti yang dilakukan mawar.”             Mawar yang mendengar kata-kata tetangganya violet terta...