Mereka yang Telah Tinggi, Tak Perlu Meninggi
“Ia nan
telah tinggi, tak peduli seberapa tinggi ia berdiri“
Apa yang seseorang perlukan adalah apa yang tak ia miliki. Maka dia yang gemar dihormati adalah yang masih kekurangan kehormatan, Sedang diri yang terhormat, tak pernah peduli akankah ia diberi.
Dalam suatu
dialog antara Mahatma Gandhi dan professor Peter dalam rencana ingin
mempermalukan Gandhi, prof. Peter memberikan sebuah pertanyaan dilematis kepada
Gandhi “andai kamu yang saat sedang berjalan tiba-tiba menemukan paket berisi
satu tas penuh uang dan satu tas penuh dengan kebijaksanaan. Mana yang kamu
pilih ?” tanpa ragu Gandhi menjawab “satu tas penuh uang”. Dengan senyum sinis
dan rencana ingin mempermalukan Gandhi prof. Peter berkata “jika itu aku… maka
aku akan mengambil kebijaksanaan” dengan sederhana Gandhi menjawab bahwa
seseorang itu mengambil apa yang tidak dia punya prof. Peter.
Maka
kenalilah, wahai diri, apa-apa yang kau perlukan. Semakin tinggi tumbuh jiwamu,
sejatinya semakin tak perlu pada apa-apa yang diberikan oleh sesamamu. Sebab,
ketinggian jiwa hanyalah dari kedekatanmu dengan Sang pencipta. Lalu adakah lagi
yang kau butuhkan dari manusia, jika setiap detik terasa kehadiran-Nya ?.
Benarlah kiranya,
bahwa mereka yang telah tinggi, tak perlu meninggi. Bahkan ia tak peduli
dimanakah ia berdiri, sebab ketinggian jiwa tidaklah sama dengan apa-apa yang
fana. Ketinggian jiwa, tak terbatas pada ruang, karenanya bisa dimiliki
siapapun yang menempuh jalan-Nya.
Kemuliaan diri,
ada pada pengabdian. Pada tiap pengabdian, Dia kan tunjukkan jalan. Takkan pernah
Dia biarkan para pengabdi dihinakan. Kalaupun makhluk menganggapnya hina,
semata hanyalah jalan agar sang diri melepaskan diri dari apa yang tampak,
hingga terlepaslah jiwanya, terus menembus langit, menjelajahi keabadiaan.
-Rizki Rinaldi
Komentar
Posting Komentar