Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2019

Salah Menertawakan

Gambar
"Haha. Aku? Jadi duta shampoo lain?" (Sigh) Ngapain ketawa woy! Emang produk "itu" ada sertifikat "terbaik" kualitasnya? Enggak bro! Kacamatanya beda! Maksudnya? Well, pernah nggak lu di situasi dimana lu ngerasa pendapat lu paling bener di antara yang lain? Entah itu di rapat, diskusi, tutorial, or sejenisnya yang harus ada kesepakatan. Pernah? Asal lu tau aja ya, temen lu yang lu anggep pendapatnya "salah" itu dia sendiri menilai "benar" apa yang disampaikannya. Kok bisa? Ya karena kacamatanya beda dari lu! Standar kebenaran kita itu sesuai dengan paparan yang kita terima dari hari ke hari. Lu kuliah di kampus X dengan dia yang kuliah di kampus Y itu punya dosen yang beda! Ilmunya bisa jadi sama, tapi penafsirannya belum tentu sama. Akhirnya.... standar "paling" benernya jadi berbeda. Karena sesuai "doktrin" yang dimasukin ke kepala lu oleh dosen kampus masing2. Well, itu cuma perump...

Resensi Buku Generation M

Gambar
RESENSI BUKU Judul                 : Generation M Generasi Muda Muslim dan Cara Mereka Membentuk Dunia Penulis              : Shelina Jamohamed Penerjemah       : Yusa Tripeni Penerbit            : Bentang Pustaka Oleh                  : Rizki Rinaldi Cetakan Pertama, Maret 2017 xiv +378 hlm             Dalam satu analogi terhadap air yang diberikan gula dan kemudian terasa manisnya. Tidak sedikit orang yang bertanya, apakah islam itu gula atau manisnya? Tak sedikit pula yang keliru, islam harusnya menjadi gula, tak terlihat didalam air namun memberikan manis, jangan menjadi gincu memberi warna namun tak terasa.   Padaha...

Robohnya Surau Kami

Gambar
Kalau beberapa tahun yang lalu Tuan datang ke kota kelahiranku dengan menumpang bis, Tuan akan berhenti di dekat pasar. Maka kira-kira sekilometer dari pasar akan sampailah Tuan di jalan kampungku. Pada simpang kecil ke kanan, simpang yang kelima, membeloklah ke jalan sempit itu. Dan di ujung jalan nanti akan Tuan temui sebuah surau tua. Di depannya ada kolam ikan, yang airnya mengalir melalui empat buah pancuran mandi. Dan di pelataran kiri surau itu akan Tuan temui seorang tua yang biasanya duduk di sana dengansegala tingkah ketuaannya dan ketaatannya beribadat. Sudah bertahun-tahun ia sebagai garin, penjaga surau itu. Orang-orang memanggilnya Kakek. Sebagai penajag surau, Kakek tidak mendapat apa-apa. Ia hidup dari sedekah yang dipungutnya sekali se-Jumat. Sekali enam bulan ia mendapat seperempat dari hasil pemungutan ikan mas dari kolam itu. Dan sekali setahun orang-orang mengantarkan fitrah Id kepadanya. Tapi sebagai garin ia tak begitu dikenal. Ia lebih di kenal sebagai pe...